diakses 16032013 http://omaliamalia.blogspot.com
Kata Majemuk
I.Pendahuluan
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas
pemajemukan atau kata majemuk. Adapun segi yang akan di bahas yaitu pengertian,
jenis, ciri-ciri, dan struktur kata majemuk. Beberapa konsep jenis elemen yang
memungkinkan terjadinya kata majemuk yaitu ; kata, pokok kata, akar, dan morfem
unik.
Untuk mendapat suatu gambaran yang jelas, kita harus
meninjau sejarah terbentuknya kata-kata majemuk tersebut. Menurut sejarah
kata-kata majemuk itu pada mulanya merupakan urutan kata yang bersifat
sintaksis. Dalam urutannya yang bersifat sintaksis tadi, tiap-tiap bentuk
mengandung arti yang sepenuhnya sebagai sebuah kata. Tetapi lambat laun karena
sering dipakai, hubungan sintaksis itu menjadi beku; dan sejalan dengan gerak
pembekuan tersebut, bidang arti yang didukung tiap-tiap bentuk juga lenyap dan
terciptalah bidang arti baru yang didukung bersama. Dan dalam proses ini tidak
semua urutan itu telah sampai kepada taraf terakhir. Ada urutan kata yang masih
dalam gerak ke arah pembekuan, ada yang sudah sampai kepada pembekuan itu. Yang
masih dalam gerak itu dapat disebabkan karena gabungan itu memang sifatnya
sangat longgar atau karena istilah tersebut baru saja tercipta.
Membahas pemajemukan atau kata majemuk berarti kita
dapat mengetahui kemungkinan yang menjadi struktur elemen pembentuk kata
majemuk tersebut beserta fungsinya masing-masing. Menurut tipe konstruksinya
kata majemuk dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu : kata majemuk setara dan
kata majemuk tidak setara. Sedangkan menurut sifatnya, kata majemuk terbagi
atas : kata majemuk eksosentris dan kata majemuk endosentris.
II. Teori
A.
Pengertian
1. Pemajemukan adalah proses pembentukan kata melalui
penggabungan dua buah kata yang menimbulkan
suatu kata baru (M. Ramlan, 1985 ).
2. Pemajemukan
adalah proses pembentukan suatu konstruksi melalui penggabungan 2 morfem / kata
atau lebih (Samsuri, 1978 ).
3. Pemajemukan adalah
proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dasar yang hasil
keseluruhannya berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis,
gramatikal, dan semantik yang khusus menurut kaidah bahasa yang bukan
pemajemukan (Harimurti Kridalaksana, 1982 )
4. Pemajemukan
adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan morfem dengan kata, atau
kata dengan kata yang menimbulkan pengertian baru yang khusus (TBBI, 1988 :
168)
Hasil dari pemajemukan disebut dengan kata majemuk atau kompositum.
B. Jenis kata majemuk
1. Menurut Samsuri
a. Kata majemuk
endosentrik,yaitu kata majemuk yang mempunyai inti dari gabungan kedua kata
tersebut. Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan lain-lain, dimana sapu,
orang, dan mata merupakan unsur intinya.
b. Kata majemuk
eksosentrik, yaitu kata majemuk yang tidak mengandung satu unsur inti dari
gabungan itu. Dengan kata lain kedua-duanya merupakan inti. Contoh: tua muda, hancur lebur, kaki tangan, dan
lain-lain.
2. Menurut
Harimurti
a. Kata majemuk
asintaksis, yaitu kompositum yang bagian-bagiannya mempunyai hubungan yang lain
seandainya dipakai kata yang bebas.
b. Kata majemuk
sintaksis, yaitu kompositum yang anggotanya mempunyai hubungan yang sama dengan
konstruksi yang berupa frase.
c. Kata majemuk
iteratif, yaitu kompositum yang terdiri atas unsur-unsur yang sama.
d. Kata majemuk
kopulatif, yaitu kompositum yang terdiri atas konstituen-konstituen yang
sederajat, seolah-olah digabungkan dengan kata dan.
e. Kata majemuk
pangkal, yaitu kompositum yang terdiri dari dua pangkal atau lebih.
f. Kata majemuk
sintesis, yaitu kompositum yang sama atau salah satu unsurnya berupa bentuk
terikat.
B.
Ciri-ciri kata majemuk
1. menurut M. Ramlan
- Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
Yang
dimaksud dengan istilah pokok kata ialah satuan gramatik yang tidak dapat
berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara gramatik tidak memiliki sifat
bebas, yang dapat di jadikan bentuk dasar bagi sesuatu kata. Misalnya : juang, temu, lomba, tempur, tahan, dan
masih banyak lagi.
Satuan gramatik yang unsurnya berupa kata dan pokok
kata, atau kata semua, berdasarkan ciri ini, merupakan kata majemuk. Unsur yang
berupa kata dan pokok kata misalnya : kolam
renang, pasukan tempur, barisan tempur, medan tempur, brigade tempur, daya
tempur, lomba lari, tenaga kerja dan masih banyak lagi. Sedangkan unsur
yang berupa kata yaitu kolam, pasukan,
barisan, medan, brigade, daya, lari, kamar, jam, waktu, tenaga dan masa.
Dan untuk kata majemuk yang terdiri dari pokok kata semua misalnya terima kasih, lomba tari, lomba rias, lomba
nyanyi, lomba renang, tanggung jawab, simpan pinjam, jual beli, dan
sebagainya.
b.
Unsur-unsurnya
tidak mungkin dipisahkan, atau tidak mungkin diubah strukturnya.
Misalnya :
² ia menjadi kaki tangan musuh
² ia menjadi kaki dan tangan musuh
² kaki dan tangannya
sudah tidak ada
dari kalimat di atas terlihat bahwa kaki
tangan merupakan kata majemuk karena kedua unsurnya tidak mungkin di
pisahkan. Satuan anak buah berbeda
dengan anak orang sekalipun unsurnya
sama, berupa kata nominal semua. Pada anak
orang unsur anak dan orang dapat dipisahkan, atau dapat
diubah struktunya. Tetapi unsur-unsur pada anak
buah tidak dapat dipisahkan dan juga tidak dapat diubah strukturnya.
Demikianlah dapat disimpulkan bahwa anak
buah adalah kata majemuk, sedangkan anak
orang adalah frase. Berikut beberapa contoh kata majemuk berdasar ciri ini
: ruang makan, baju dalam, daun pintu,
mata pencaharian, pejabat tinggi, kapal terbang, anak timbangan, dan
lain-lain.
- Salah satu atau semua unsurnya berupa morfem unik.
Morfem unik yaitu morfem yang hanya mampu berkombinasi
dengan satu satuan tertentu. Misalnya simpang siur, gelap gulita, terang benderang.
- Menurut kesimpulan hasil simposium tata bahasa pada tanggal 20 oktober 1979 di fakultas sastra UI
a. Konstruksi kata
majemuk memperlihatkan derajat keeratan yang tinggi sehingga merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan
b. Konstruksi kata
majemuk berperilaku sebagai kata.
c. Konstruksi kata
majemuk itu ditentukan oleh ciri dari sekurang-kurangnya satu konstituen yang
memperlihatkan asosiasi atau afinitas yang konstan terhadap konstituen yang
lain dalam konstruksi ini.
d. Sebagai pangkal
tolak penelitian lebih lanjut terhadap konstruksi majemuk, terutama derajat
kepukalannya, dapatlah dibuat daftar konstruksi menurut kontinum kepukalan.
e. Karena batas
kontinum tidak jelas, maka dapatlah konstruksi peralihan antara yang jelas
bersifat majemuk dan yang jelas bersifat frasa. Masalah penamaa harus mendapat
kesepakatan lebih lanjut.
- Struktur
Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya dapat di bedakan
menjadi ;
- Nomina (n) + nomina(n) ; anak sungai, alat negara dsb.
- Adjektif(a) + nomina(n) ; merah jambu, kecil hati dsb.
Teori yang akan di pakai dalam pembahasan ini adalah
teori dari M. Ramlan karena dilihat dari penjelasan dan ciri yang di kemukakan
sudah cukup jelas untuk menerangkan apa itu kata majemuk sehingga kita dapat
menganalisanya dengan lebih mudah.
III. Data
Kata adalah bentuk bebas yang terkecil yang tidak
dapat dibagi menjadi unsur bebas yang lebih kecil. Tangan, ibu, kota, jari dan sebagainya adalah beberapa contohnya.
Sebagai bentuk bebas kata biasanya dapat diisolasikan, seperti pada sifat kata ibu di bawah ini.
- Ayah akan bertemu ibu (“wikipedia, 2010, 11”).
- Ayah akan bertemu dengan ibu.
- Ayah akan bertemu paman dan ibu.
Kata beli,
tukar, dengar, ukur, dan sebagainya adalah calon kata yang sebenarnya belum
dapat berdiri sendiri. Bentuk-bentuk ini akan menjadi kata apabila diberi
imbuhan sehingga menjadi membeli,
ditukar, terdengar, pengukur, dan sebagainya. Bentuk-bentuk yang tergolong
pokok kata ini dapt digunakan untuk membentuk kalimat perintah tanpa bantuan
afiks, seperti terlihat dalam kalimat berikut ini.
- Beli saja buku itu! (“wikipedia, 2010, 11").
- Kalau rusak, tukar saja dengan yang baru.
Akar adalah bentuk asal yang terikat. Satuan lingual
yang disebut akar ini tidak dapat berdiri, dan tidak dapat digunakan sebagai
kata kerja kalimat perintah tanpa diikuti oleh afiks lain. Contoh satuan
lingual ini misalnya juang, temu, sua,
tengger, dan sebagainya. Seperti terlihat dalam kalimat di bawah ini.
- Juang sekuat tenaga (“wikipedia, 2010, 11”).
- Temu anak-anaknya.
Akhirnya morfem unik adalah morfem yang hanya dapat
bergabung dengan satu morfem saja. misalnya: gulita hanya bergabung dengan morfem gelap, benderang hanya dapat bergabung dengan terang, jelita hanya dapat bergabung dengan cantik, dan sebagainya. Dengan demikian, di dalam bahasa Indonesia
hanya ada gabungan terang benderang,
gelap gulita, dan cantik jelita.
Dengan titik tolak ini dapatlah kemudian diketahui
kemungkinan-kemungkinan struktur elemen-elemen pembentuk kata majemuk bahasa
itu. Kemungkinan-kemungkinan itu adalah seperti berikut ini.
- kata + kata
- kata + pokok kata
- pokok kata + kata
- kata + akar
- akar + kata
- kata + morfem unik
- pokok kata + pokok kata
- Kata majemuk berstruktur kata + kata
Kata majemuk berstruktur kata + kata tidak begitu
sukar ditemui di dalam bahasa Indonesia tangan
kanan, panjang tangan, kamar mandi, rumah sakit, dan sebagainya adalah kata
majemuk-kata majemuk yang tergolong ke dalam tipe ini. Contoh :
1) Rumah sakit ternama di Kota Bandung, adalah tempatnya mengabdi (Swadaya, 2010, 11).
- Kata majemuk berstruktur kata + pokok kata
Di dalam bahasa Indonesia ada kata majemuk siap tempur, kuda balap, mobil balap, jam
kerja, dan sebagainya seperti contoh dalam kaliamat di bawah ini.
1) Jam kerja bagi pegawai negeri akan diperpanjang (“wikipedia,
2010, 11”).
- Kata majemuk berstruktur pokok kata + kata
Kata majemuk balap
mobil, lomba panah, perang tombak, perang mulut, dan sebagainya adalah kata
majemuk yang berstruktur pokok kata + kata. Adapun penggunaanya dapat dilihat
dalam kalimat di bawah ini .
1) Kami akan
menyaksikan balap mobil di Sentul
minggu depan (“wikipedia, 2010, 11”).
2) Lomba panah tidak dipertandingkan dalam kejuaraan ini.
- Kata majemuk berstruktur kata + akar
Kata majemuk daya juang, daya tempur, merupakan 2
contoh kata majemuk yang berstruktur kata + akar. Adapun contoh penggunaannya
adalah kalimat di bawah ini.
1) Daya juang pemuda itu tidak pernah surut (“Wikipedia, 2010,
11”).
2) Pesawat itu
memiliki daya tempur yang cukup
mengagumkan.
Agaknya kata majemuk tipe ini tidak terlalu banyak
jumlahnya di dalam bahan Indonesia sehingga untuk mencari contohnya yang lain
tidak begitu mudah.
- Kata majemuk berstruktur akar + kata
Dari akar kata temu dapat dibuat sejumlah kata majemuk
berstruktur akar + kata seperti temu
karya, temu ilmiah, temu muka, temu alumni, dan sebagainya seperti yang
digunakan dalam kalimat berikut ini.
1) Temu karya itu tidak jadi diselenggarakan (“wikipedia, 2010,
11”).
2) Fakultas sastra
akan mengadakan temu ilmiah di
Cisarua.
- Kata majemuk berstruktur kata + morfem unik
Kata majemuk terang
benderang, cantik jelita, gelap gulita, gegap gempita, dan sebagainya. Yang
terdapat dalam kalimat di bawah ini merupakan kata majemuk yang berstruktur
kata + morfem unik.
1) Hari ini cuaca
terang benderang (“wikipedia, 2010, 11”).
2) Ia melihat
gadis yang cantik jelita.
- Kata majemuk berstruktur pola kata + pokok kata
Di dalam bahasa Indonesia terdapat kata majemuk serah terima, jual beli, candak kulak,
timbang terima, dan sebagainya . Apabila diamati elemen-elemennya, maka
kata majemuk ini tergolong berstruktur elemen pokok kata + pokok kata. Untuk
ini, dapat diperhatikan kalimat di bawah ini .
1) Serah terima jabatan Kapolda DIY akan dilakukan pagi ini
(“wikipedia, 2010, 11”).
2) Jual beli kendaraan bekas sekarang ini semakin meningkat.
v Tipe konstruksi
kata majemuk
Tipe konstruksi ini bersangkutan dengan kedudukan
unsur-unsur kata majemuk. Secara sederhana kata majemuk-kata majemuk itu dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni:
1) Kata majemuk
setara
Kata majemuk setara adalah kata majemuk yang unsur-unsur pembentuknya memiliki kedudukan yang sama, seperti kaki tangan, gegap gempita, serah terima, dan sebagainya. Adapun penggunaanya dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.
Kata majemuk setara adalah kata majemuk yang unsur-unsur pembentuknya memiliki kedudukan yang sama, seperti kaki tangan, gegap gempita, serah terima, dan sebagainya. Adapun penggunaanya dapat dilihat dalam kalimat di bawah ini.
a) Sorak sorai
penonton gegap gempita di lapangan
sepak bola (Galamedia, 2010, 03)
b) Apakah serah
terima jabatan bupati sudah dilaksanakan?
Unsur kaki dan
tangan, gegap dan gempita, serah dan terima pada kata majemuk di atas memiliki kedudukan yang sama.
Contoh lain misalnya: peluk cium, tabrak
lari, remuk redam, dan sebagainya.
2) Kata majemuk
tak setara
Kata majemuk tak setara adalah kata majemuk yang
dibentuk dari unsur-unsur kata tak setara. Salah satu unsur kata majemuk itu
kedudukannya lebih tinggi daripada yang lain, seperti kamar mandi, tangan kanan, makan hati, kambing hitam, meja hijau,
dan sebagainya seperti terlihat dalam kalimat di bawah ini.
a) Tangan kanan pemerintah sudah tidak dapat diandalkan.
b) Karena
kejahatannya ia diseret ke meja hijau.
Kata kamar,
tangan, makan, kambing, dan meja
pada contoh di atas merupakan unsur yang kedudukannya lebih tinggi, sedangkan
unsur-unsur yang mengikutinya, yakni mandi,
kanan, hati, hitam, dan hijau
hanya sebagai unsur penjelas atau penerangnya.
IV. Kajian data
Pada dasarnya penyusun sependapat dengan teori yang
diungkapkan M. Ramlan bahwa kata majemuk itu merupakan gabungan dua buah kata
yang membentuk suatu kata baru. Contoh :
- Rumah makan yang baru itu telah dibuka.
Walaupun strukturmya agak longgar, namun sering
dipakai sebagai satu kesatuan arti, di samping itu keterangannya juga
menerangkan keseluruhan. Pada kalimat Rumah
makan yang baru, ‘yang baru’ bukan hanya rumah saja atau makan
saja, tetapi seluruh kesatuan itu. Kemudian menurut ciri yang di ungkapkan M.
Ramlan pula bahwa unsur-unsur pembentuk kata majemuk itu tidak bisa dipisahkan
atau disela kata lain. Seperti : rumah (itu) makan atau rumah (itu sedang di-)
makan. Semua itu akan menghasilkan stuktur bahasa yang tidak logis. Maka dapat
di katakan bahwa rumah makan
merupakan kata majemuk.
V. Kesimpulan
Berdasarkan contoh diatas terdapat kecocokan antara
teori yang diungkapkan M. Ramlan dengan data yang tadi disebutkan bahwa
pemajemukan adalah proses penggabungan dua buah kata yang membentuk sebuah kata
baru. Selain itu penempatan unsur inti pada kata majemuk, biasanya terdapat di
bagian depan. Seperti pada kata rumah
makan, yang menjadi unsur intinya adalah rumah dan makan adalah
unsur penjelasnya.
VI. Rekomendasi
Rekomendasi atau saran untuk penulis bahwa yang
dimaksud pemajemukan bukan hanya pembentukan kata baru tetapi juga arti yang di
timbulkan dari penggabungan tersebut. Seperti kata rumah makan, mengandung arti yang baru setelah proses pemajemukan
dari kata rumah dan kata makan yang sebelumnya mempunyai arti tersendiri.
Selain itu penempatan unsur inti suatu
kata tidak selalu berada di depan. Ada kata–kata yang termasuk kata majemuk yang penempatan
unsur intinya terdapat di belakang. Seperti : adipura dan adikarya .
Daftar pustaka
² Galamedia, 2010, “Uji kelayakan Persib juara”.
² Ramlan, M.,
1985, Morfologi : suatu tinjauan
deskriptif, Yogyakarta : C.V. Karyono.
² Samsuri, 1978, Analisa Bahasa, Jakarta : Erlangga.
² Swadaya, 2010, “anak nakal” kaya prestasi, Bandung : Daarut
tauhid.
² Wikipedia,
30-11-2010, “Komposisi atau Pemajemukan”.