Senin, 21 September 2015

Linguistik Umum: Jelajah Awal


Linguistik Umum : Jelajah Awal

          Secara populer orang sering menyatakan bahwa linguistik adalah  ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya; atau lebih tapat lagi, seperti dikatakan Martinet (1987:19 dalam Chaer:2012:1) linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia. 

 

          Apakah linguistik itu? 
      •Linguistik = ilmu bahasa. Dari kata Latin lingua bahasa’, dalam bahasa Inggris dan Prancis langage. Linguistics dalam B.Ing berkaitan dengan language. dalam bahasa Prancis linguistique berkaitan dengan langage. Dalam bahasa Indonesia ‘linguistikadalah nama bidang ilmu, dan kata sifatnya adalah ‘linguistics’ ataulinguistik’. 

          Kata linguistik (berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique  dalam bahasa Prancis, dan linguistiek dalam bahasa Belanda) diturunkan dari kata bahasa Latin lingua yang berarti ‘bahasa’. Bahasa Prancis mempunyai dua istilah, yaitu langue dan langage dengan makna yang berbeda.
 
          Apakah Langue, Langage dan Parole itu?

langue =Suatu bahasa tertentu, seperti bahasa Indonesia, bahasa  Melayu, atau bahasa Arab. Sifatnya abstrak. 
langage = Bahasa secara umum, seperti tampak dalam ungkapanManusia punya bahasa sedangkan binatang tidak’. Sifatnya paling abtrak.
parole = Bahasa dalam wujud yang nyata, yang konkret, yaitu yang berupa  ujaran. Wujud bahasa yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
Bahasa-bahasa di dunia ini memiliki banyak perbedaan dan juga persamaannya. Namun, ada ciri-cirinya yang universal, dan hal itulah yang  diteliti dalam linguistik. Oleh karena itulah linguistik sering dikatakan bersifat umum; dan karena itu pula nama ilmu ini, linguistik, biasa juga disebut linguistik umum.
  

Keilmiahan Linguistik. Setiap ilmu termasuk juga ilmu linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan berikut:
          Tahap spekulasi. Sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan sikap spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu.
          Tahap observasi dan klasifikasi. Para ahli dibidang bahasa baru mengumpulkan dan menggolong-golongkan segala fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau kesimpulan  apa pun.
          Tahap perumusan teori. Setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data empiris yang dikumpulkan .

          Disiplin linguistik dewasa ini sudah mengalami ketiga tahap di atas. Artinya, disiplin linguistik itu sekarang ini sudah bisa dikatakan merupakan kegiatan ilmiah. Linguistik sangat mementingkan data empiris dalam melaksanakan penelitiannya. Kegiatan empiris biasanya bekerja secara induktif dan deduktif dengan beruntun. Artinya, kegiatan itu dimulai dengan mengumpulkan data empiris. Data empiris itu dianalisis dan diklasifikasikan. Lalu ditarik suatu kesimpulan umum berdasarkan data empiris itu.
          Kesimpulan ini biasanya disebut kesimpulan induktif. Kemudian kesimpulan ini ‘diuji’ lagi pada dua empiris yang diperluas. Bila dengan data empiris  baru ini kesimpulan itu tetap berlaku, maka kesimpulan itu berarti semakin kuat kedudukannya. Apabila data baru itu tidak cocok dengan kesimpulan itu, maka berarti kesimpulan itu menjadi goyah kedudukannya. Jadi, perlu diwaspadai dan direvisi.
          Sebagai ilmu empiris linguistik berusaha mencari keteraturan atau kaidah-kaidah yang hakiki dari bahasa yang ditelitinya. Karena itu, linguistik sering juga disebut ilmu nomotetik. Kemudian sesuai dengan predikat keilmiahan yang disandangnya linguistik tidak pernah berhenti pada satu titik kesimpulan, tetapi akan terus menyempurnakan kesimpulan tersebut  berdasarkan  data empiris selanjutnya. Linguistik mendekati bahasa, yang menjadi objek kajiannya, bukan sebagai apa-apa melainkan hanya sebagai bahasa.
          Apa Objek Kajian Linguistik?
          Objek linguistik adalah bahasa. Istilah ‘bahasa’ sering dipakai dalam arti kiasan, seperti dalam ungkapan bahasa tubuh, bahasa alam, dan sebagainya.  Itu tidak termasuk  arti istilah ‘bahasa’ dalam ilmu linguistik.  Ada juga istilah ‘bahasa’ dalam arti harafiah. Arti itu ditemukan dalam ungkapan seperti ‘ilmu bahasa’, ‘bahasa Indonesia’,  ‘bahasa Inggris’, ‘semestaan bahasa’ dan sebagainya.  Istilah kedua inilah bahasa menjadi objek ilmu linguistik

Linguistik sebagai ilmu pengetahuan spesifik.
          Ada bermacam-macam ilmu pengetahuan, misalnya ilmu pengetahuan hukum, ilmu pasti dan alam, ilmu psikologi dan lain-lain. Dalam masing-masing ilmu tersebut, bahasa dapat menjadi objek penelitian. Misalnya, seorang ahli ilmu alam dapat berspesialisasi dalam bidang bunyi (namanya ‘akustik’), dan menjadi (katakan saja) seoran ahli teknologi telekomunikasi. Ia mengembangkan sebuah alat telepon yang lebih sempurna. Untuk itu, ia harus meneliti bunyi bahasa, karena telepon adalah alat komunikasi ‘suara’. Akan tetapi ahli seperti itu tidak mutlak harus menjadi ahli linguistik. Kalau begitu, apa yang menjadi kekhususan ilmu linguistik? Ahli linguistik berurusan dengan bahasa sebagai bahasa. Itulah ‘objek’nya. Yang menjadi kekhususan ilmu linguistik adalah bahasa sebagai bahasa. 

Subdisiplin Linguistik (Baca Chaer, hlm 13-18)
          Berdasarkan objek kajiannya,  apakah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu dibedakan antara linguistik umum dan linguistik khusus. Linguistik umum adalah linguistik yang berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum. Linguistik khusus berusaha mengkaji kaidah-kaidah bahasa yang berlaku pada bahasa tertentu, seperti bahasa Indonesia atau bahasa Arab.
          Berdasarkan objek kajiannya,  apakah bahasa pada masa tertentu atau bahasa pada sepanjang masa  dapat dibedakan antara linguistik sinkronik dan linguistik diakronik. Linguistik sinkronik mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan. Biasa juga disebut linguistik deskriptif. Linguistik diakronik berupaya mengkaji bahasa (bahasa-bahasa) pada masa yang tidak terbatas; bisa sejak awal kelahiran bahasa itu sampai zaman punahnya bahasa tersebut (kalau bahasa tersebut sudah punah, seperti bahasa Sanskerta), atau sampai zaman sekarang (kalau bahasa itu masih tetap hidup) seperti bahasa Arab.
          Berdasarkan objek kajiannya,  apakah struktur internal bahasa atau bahasa itu dalam hubunganya dengan faktor-faktor diluar bahasa dibedakan adanya linguistik mikro dan linguistik makro (mikrolinguistik dan makrolinguistik). Linguistik mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umunya. Misalnya, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan leksikologi. Linguistik makro menyelidiki bahasa dalam kaitannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, lebih banyak membahas faktor luar bahasanya itu daripada struktur internal bahasa. Seperti sosiolinguistik, psikolinguistik, antropolinguistik, etnolinguistik, stilistika, filologi, dialektologi, filsafat bahasa, dan neurolinguistik.
          Berdasarkan tujuannya,  apakah penyelidikan linguistik itu semata-mata untuk merumuskan teori ataukah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari  dibedakan linguistik teoretis dam linguistik terapan. Linguistik teoretis berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa, atau juga terhadap hubungan bahasa dengan faktor yang berada di luar bahasa untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Linguistik terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa atau hubungan  bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat dalam masyarakat. Misalnya penyusunan kamu, dll.
          Berdasarkan aliran atau teori yang digunakan dalam penyelidikan bahasa dikenal adanya linguistik tradisional, linguistik struktural, linguistik transformasional, linguistik generatif semantik, linguistik relasional, dan linguistik sistemik. (baca  Bab 8)

Daftar Pustaka
       Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
       Verhaar, J.W.M. 2010. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
       Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa:Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta:     PT.Gramedia